Advertisemen
Cara mengetahui arti tulisan - tulisan pada ban
Secara mendasar ada 3 ukuran utama dalam ukuran ban radial:
Selain itu, seperti pada gambar, ada juga:
contoh kalau huruf W (pada gambar diatas) berarti bisa digunakan sampai speed 270 km/jam
contoh kalau LI 91 (seperti pada contoh gambar) berarti sanggup menahan beban 615 kg.
Selain itu, pada ban juga terdapat informasi2 yang penting untuk disimak:
Maintenance Ban
Rotasi Ban. Hal yang paling sering luput dari pemeliharaan ban adalah merotasi ban. Ini pentingagar tingkat keausan pada 4 atau 5 ban bisa terjadi dengan merata. Selain itu juga dalam prosesnya bisa mengecek kondisi ban terutama bagian dalam yang sering luput pengecekan. Intervalnya secara umum setiap pemakaian 5,000-10,000 KM. Gak repot sebenarnya, tinggal luangkan waku ke toko atau tukang ban. Gak usah ganti sendiri.
Perhatikan apakah type ban uni-direction atau bi-direction. Untuk ban dengan uni-direction, bisa dilihat dari adanya panah arah rotasi pada dinding ban. Untuk ban tipe ini, rotasi hanya bisa dilakukan depan/belakang pada satu sisi saja (kiri-depan dgn kiri-belakang). Guidance untuk rotasinya seperti gambar dibawah ini:
Check Kondisi angin secara berkala. Ini juga aspek yang suka luput. Sering kita lihat dijalan ada mobil yang berjalan dengan kondisi ban yang kurang angin. Padahal ini gak cuma bisa menghemat BBM dan memperpanjang umur ban, tapi juga bisa membahayakan karena ban kempes bisa membuat ban menjadi overheat yang bisa membuat ban pecah/meledak. Tekanan angin optimal pada tiap kendaraan berbeda-beda. Untuk mengetahuinya, bisa dilihat dengan membuka pintu depan kanan (driver seat) dan liat pada bagian dinding dibawah A-pillar atau pada sebagian mobil lain ada pada sekitar kap mesin.
Spooring and Balancing. Balancing adalah proses penambahan beban tambahan (timah) pada velg sehingga distribusi massa pada ban menjadi merata. Ban yang tidak balance selain membuat tingkat keausan ban menjadi tinggi tapi juga membuat kendaraan tidak nyaman. Setir bergetar (ban depan unbalance) atau jok bergetar (ban belakang unbalance). Selain itu, ban yang unbalance juga bisa membuat part2 seperti bearing2 atau shockbreaker menjadi lebih cepat rusak. Balancing sebaiknya dilakukan berkala setiap 5,000-10,000Km atau ketika kendaraan terasa bergetar.
Spooring / alignment adalah proses mengatur posisi roda agar tegak lurus dengan as-roda (horisontal) serta kemiringan vertikal. Ban yang tidak lurus akan ‘menyeret’ ban sehingga lebih cepat aus.
Gaya Mengemudi / Driving Style. Yang ini rada klise memang. Gaya mengemudi dengan akselerasi atau pengereman yang ekstrim tentu membuat ban lebih cepat aus termasuk berbelok tajam pada kecepatan tinggi. Kembali ke kita masing2 kalau soal ini
Secara mendasar ada 3 ukuran utama dalam ukuran ban radial:
- Lebar Ban (section width). Lebar ban diukur dalam millimeter (mm) yaitu bagian terlebar yang dihitung dari potongan ban seperti gambar dibawah.
- Tinggi Ban (aspect ratio). Merupakan persentasi dari tinggi ban dengan lebar ban. Jadi misalkan ditulis 225/60 R16 maka tinggi ban adalah 60% dari 225 yaitu 135 mm.
- Diameter Velg. Diameter velg menggunakan satuan inch.
Selain itu, seperti pada gambar, ada juga:
- Huruf awal yaitu untuk peruntukan ban (P,LT atau T).
- Huruf sebelum diameter ban yaitu: R = Radial atau D = Diagonal Bias Ply & B = Belted Bias.
- Angka Load Index / Capacity yaitu kemampuan maksimal ban menahan beban.
- Speed rating yang menunjukkan kecepatan maksimal ban.
contoh kalau huruf W (pada gambar diatas) berarti bisa digunakan sampai speed 270 km/jam
contoh kalau LI 91 (seperti pada contoh gambar) berarti sanggup menahan beban 615 kg.
Selain itu, pada ban juga terdapat informasi2 yang penting untuk disimak:
- Merek dan Type Ban. Dari merek & type ini dapat diketahui banyak informasi tentang performa ban, harga serta informasi2 teknis lain yang bisa didapat dari brosur produk baik hard-copy maupun soft-copy.
- Treadwear Rating yaitu rasio tingkat keausan ban dengan ban referensi. Makin besar nilainya makin bagus. Ban dengan rating 200 akan lebih tahan aus 2 kali lipat dengan rating 100 pada pemakaian yang sama.
- Traction Grade. Ratingnya: AA, A, B, C. AA rating yang paling bagus artinya makin pendek jarak pengereman pada kondisi basah.
- Temperatur. A, B, C. Yang A itu yang paling tahan panas.
- Tahun Produksi. Ini penting juga supaya umur ban diketahui. Dituliskan dalam format [week-no]+[year] seperti pada gambar. Kalau ban baru udah 3 tahun lebih produksinya, perlu pikir2 deh. Bisa2 ban udah getas selama disimpan, meski bukan berarti ban yang produksi lama pasti jelek. Tapi lebih hati-hati lah.
- Tread Wear Index Indicator (TWI). Pada bagian tengah profil ban (di bagian groove) terdapat semacam stepping yang menjadi indicator keausan ban maksimal. Jika bagian tersebut (liat gambar) sudah aus maka ban tidak layak dipakai. Pada dinding ban, ada gambar segitiga yang menunjukkan lokasi dari TWI indicator ini.
Maintenance Ban
Rotasi Ban. Hal yang paling sering luput dari pemeliharaan ban adalah merotasi ban. Ini pentingagar tingkat keausan pada 4 atau 5 ban bisa terjadi dengan merata. Selain itu juga dalam prosesnya bisa mengecek kondisi ban terutama bagian dalam yang sering luput pengecekan. Intervalnya secara umum setiap pemakaian 5,000-10,000 KM. Gak repot sebenarnya, tinggal luangkan waku ke toko atau tukang ban. Gak usah ganti sendiri.
Perhatikan apakah type ban uni-direction atau bi-direction. Untuk ban dengan uni-direction, bisa dilihat dari adanya panah arah rotasi pada dinding ban. Untuk ban tipe ini, rotasi hanya bisa dilakukan depan/belakang pada satu sisi saja (kiri-depan dgn kiri-belakang). Guidance untuk rotasinya seperti gambar dibawah ini:
Check Kondisi angin secara berkala. Ini juga aspek yang suka luput. Sering kita lihat dijalan ada mobil yang berjalan dengan kondisi ban yang kurang angin. Padahal ini gak cuma bisa menghemat BBM dan memperpanjang umur ban, tapi juga bisa membahayakan karena ban kempes bisa membuat ban menjadi overheat yang bisa membuat ban pecah/meledak. Tekanan angin optimal pada tiap kendaraan berbeda-beda. Untuk mengetahuinya, bisa dilihat dengan membuka pintu depan kanan (driver seat) dan liat pada bagian dinding dibawah A-pillar atau pada sebagian mobil lain ada pada sekitar kap mesin.
Spooring and Balancing. Balancing adalah proses penambahan beban tambahan (timah) pada velg sehingga distribusi massa pada ban menjadi merata. Ban yang tidak balance selain membuat tingkat keausan ban menjadi tinggi tapi juga membuat kendaraan tidak nyaman. Setir bergetar (ban depan unbalance) atau jok bergetar (ban belakang unbalance). Selain itu, ban yang unbalance juga bisa membuat part2 seperti bearing2 atau shockbreaker menjadi lebih cepat rusak. Balancing sebaiknya dilakukan berkala setiap 5,000-10,000Km atau ketika kendaraan terasa bergetar.
Spooring / alignment adalah proses mengatur posisi roda agar tegak lurus dengan as-roda (horisontal) serta kemiringan vertikal. Ban yang tidak lurus akan ‘menyeret’ ban sehingga lebih cepat aus.
Gaya Mengemudi / Driving Style. Yang ini rada klise memang. Gaya mengemudi dengan akselerasi atau pengereman yang ekstrim tentu membuat ban lebih cepat aus termasuk berbelok tajam pada kecepatan tinggi. Kembali ke kita masing2 kalau soal ini
Add Comments