-->

Perbedaan Transmisi Manual dan Otomatis Serta Mengenal Keruksakan Pada Kopling

Advertisemen


Foto: detikOto

Transmisi Manual
1. Saat parkir di area yang jalan miring (naik/turun), jangan hanya mengandalkan rem parkir (tangan) saja karena dikhawatirkan rem parkir kurang pakem. Pindahkan (masukkan) tuas transmisi ke gigi satu agar lebih aman dan mobil tidak merosot.

2. Jangan membiasakan salah satu tangan selalu berada di tuas transmisi selama perjalanan. Mengemudi dengan satu tangan lebih berbahaya karena reflek lebih lambat untuk mengendalikan setir.

3. Saat di lampu merah, jangan memasukkan gigi dan menahan kopling sambil menunggu lampu hijau. Posisikan tuas transmisi di netral dan lepas injakan kaki di pedal kopling sambil kaki kanan tetap menginjak rem. Selain faktor keamanan, cara ini juga bisa membuat kampas kopling lebih awet.

4. Jangan pernah mengemudi dengan menahan kopling. Saat mobil sudah melaju dan gigi sudah masuk, lepaskan kaki dari pedal kopling dan atur gas sesuai kecepatan. Cara ini bisa membuat kampas kopling lebih awet.

Transmisi Otomatis

Foto: Dadan Kuswaraharja


1. Tidak adanya pedal kopling membuat transmisi otomatis hanya memiliki pedal gas dan rem. Saat mulai melaju, jangan langsung menginjak pedal gas dalam-dalam. Injak secara perlahan dan melaju dengan kecepatan yang semakin meningkat.

2. Jangan memposisikan tuas transmisi di 'N' (Netral) saat melewati jalan menurun. Biarkan di posisi 'D' (Drive) agar mobil tetap terkontrol dengan baik. Untuk beberapa kendaraan, saat jalan menurun posisikan transmisi pada gigi 3 atau bahkan 2 (dibawah 'D'), agar saat menurun, kecepatan ditahan pada gigi tersebut.

3. Jangan secara tiba-tiba berpindah dari 'D' ke 'R' (Reverse) saat sedang melaju. Berikan jeda beberapa saat di netral sebelum berpindah sehingga mobil tetap aman dan tidak merusak gir boks.

4. Saat di lampu merah, sebaiknya posisikan tuas transmisi di 'N'. Biarkan tetap di posisi 'D' sambil menunggu lampu hijau dengan posisi kaki menginjak pedal rem untuk menahan laju mobil.

5. Jangan memindahkan tuas transmisi ke 'P' (Parking) saat mobil masih melaju. Pastikan mobil sudah sepenuhnya berhenti, baru pindahkan ke posisi 'P'.

Pernahkah Anda merasakan sulit ketika ingin menggeser tuas transmisi dari persneling 1 ke dua atau sebaliknya? Jika iya maka itu mungkin menjadi gejala awal kopling selip.



Cara paling mudah untuk mengetahui kondisi kopling selip atau tidak adalah dengan mencoba saat jalan menanjak. Jika kondisi jalan saat itu cukup sepi, maka ketika menanjak, pindahkan posisi gigi transmisi mobil Anda ke posisi yang lebih rendah. Jika kopling terasa keras walau pedal sudah diinjak penuh maka bisa dipastikan kopling selip.

Muncul suara-suara aneh

Ketika mobil berakselerasi jika muncul bunyi-bunyi aneh seperti suara benda berputar cukup keras maka kemungkinan bunyi aneh itu muncul dari kopling yang selip.



Pedal kopling keras

Rasakan pedal kopling mobil Anda apakah masih terasa seprti biasa atau terasa lebih keras dan butuh tenaga ekstra untuk menginjaknya? Jika kondisi kedua yang terasa maka ini menjadi pertana kopling selip.

Tes kondisi pedal kopling

Pada kondisi mobil masih diam, tarik rem tangan, hidupkan mesin, injak pedal kopling, masukkan transmisi ke posisi gigi 4. Kemudian secara perlahan lepas injakan pedal koling namun kaki kanan tetap menginjak pedal gas. Rasakan jika mobil tak memberi respon sama sekali maka itu pertana kopling selip dan harus diganti.



Sumber blackxperience.com
Advertisemen